Kegiatan kemandirian rutin dilaksanakan untuk membekali Warga Binaan dengan sejumlah kegiatan kerja seperti Sarana Asimilasi Edukasi (SAE), servis eletronik, perkebunan, loundry, peternakan, pertanian, pertukangan kayu, salon dan tata boga.
Kepala Lapas Pangkalpinang, Badarudin, menjelaskan pembinaan kemandirian yang dibangun dan diikuti Warga Binaan diharapkan mampu dijadikan modal bagi setiap Warga Binaan untuk kembali menjalani kehidupan di masyarakat dengan melihat peluang usaha dimasa depan setelah selesai menjalani pemidanaannya.
“Program ini adalah langkah konkret kami untuk meningkatkan kemandirian Warga Binaan dan memberikan peluang reintegrasi yang lebih baik ke masyarakat,” sebut Badarudin, Rabu (26/6).
Program pembinan ini merupakan bagian dari upaya Lapas Pangkalpinang untuk meningkatkan rehabilitasi dan reintegrasi Warga Binaan. Lapas Pangkalpinang berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program pembinaan kemandirian guna menciptakan Warga Binaan yang lebih siap menghadapi kehidupan di masyarakat kelak.
“Kami percaya dengan memberikan keterampilan praktis kepada Warga Binaan adalah kunci untuk mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membantu membangun sikap tanggung jawab dan kemandirian,” ungkap Badarudin.
Selain memberikan keterampilan praktis, program ini juga diharapkan dapat mengurangi tingkat residivisme. Dengan keterampilan yang didapat bisa digunakan untuk mencari pekerjaan setelah bebas, dan lebih mudah mengintegrasikan diri kembali kedalam masyarakat.
“Kegiatan ini akan kami tindaklanjuti dan menjadi cikal bakal menuju Lapas produktif dengan mencapai target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari hasil karya dan pembinaan Kemandirian Warga Binaan,” pungkas Badarudin.
Sumber: Lapas Pangkalpinang