Menurutnya PT Timah sebagai salah satu perusahaan milik negara harusnya memiliki SDM yang mumpuni dalam memproduksi timah. Namun kenyataannya hingga saat ini SDM yang ada di PT Timah hanya bisa memproduksi balok timah.
“SDM timah yang dikenal begitu hebat hanya bisa memproduksi balok timah. ebenarnya kalau hanya balok timah, masyarakat juga bisa. Kemudian dari segi marketnya juga mereka tidak bisa menentukan harga, padahal produksi timah hanya dari Bangka Belitung,” terang Marshal.
Oleh karena itu menurutnya aktifitas pertambangan di Bangka Belitung sudah seharusnya ditutup permanen dengan tujuan agar bergeming masyarakat lebih besar.
Dan terkait rencana pertambangan timah di laut Desa Batu Beriga yang menjadi polemik, pemerintah daerah harusnya mengabulkan keinginan masyarakat desa tersebut, terkecuali pemerintah pusat bisa memberi royalti hingga 10% untuk Bangka Belitung, mungkin itu dampak baiknya bisa dirasakan masyarakat.
“PT Timah boleh beroperasi kembali bila syarat 10% untuk Bangka Belitung sudah terpenuhi. Dan tutup permanen adalah sebuah tawaran dari kita,” ujarnya.
(T-APPI)